Cara Berpakaian Menurut Islam
Tata cara berpakaian seorang Muslim sudah menarik perhatian besar. Beberapa orang menganggap bahwa cara berpakaian menurut islam merendahkan atau terlalu mengekang, terutama untuk kaum wanita. Anggapan tersebut berakar dari kesalahpahaman orang-orang mengenai alasan adanya syarat dalam memakai pakaian menurut Islam. Padahal sebenarnya, tata cara memakai pakaian dalam islam didasari atas kesopanan, kesederhanaan, serta maksud agar tidak mengundang syahwat dalam hal apapun.
Islam memberikan ajaran mengenai segala aspek dalam kehidupan, termasuk dalam masalah kesusilaan di tengah manusia. Agama Islam memang tidak mempunyai ketetapan yang tetap tentang jenis atau style pakaian yang harus dipakai oleh umat Islam. Namun, berikut adalah 6 aturan dalam agama islam yang harus dipenuhi oleh seorang muslim ketika berpakaian. Perlu diingat bahwa aturan di bawah ini wajib bagi Muslim ketika ada di luar rumah, bukan di dalam rumahnya sendiri.
1. Harus Menutup Aurat
Untuk laki-laki: Aurat yang wajib ditutupi laki-laki ketika berpakaian adalah bagian tubuh yang terletak antara lutut sampai pusar. Harus diingat pula, bahwa bagian dada yang telanjang bisa dilarang pula ketika dalam kondisi saat hal itu mengundang syahwat. Jadi, aurat yang wajib ditutupi laki-laki memang lebih sedikit daripada perempuan. Namun laki-laki tetap harus menutup bagian tubuhnya yang lain sedemikian sehingga tidak mengundang syahwat.
Untuk perempuan: Secara umum, standar kesopanan mewajibkan perempuan untuk menutupi bagian tubuhnya, terutama pada bagian dada. Rasululah SAW menyuruh perempuan untuk menutupi seluruh bagian tubuhnya kecuali bagian wajah dan tepalak tangan. Beberapa kelompok mengartikan hal tersebut sebagai kewajiban mengenakan kerudung bagi perempuan. Namun beberapa perempuan Muslim lain dengan sikap yang lebih taat menutupi semua bagian tubuhnya, termasuk wajah menggunakan cadar.
2. Memakai Pakaian Cukup Tebal dan Tidak Transparan
Rasulullah pernah mengatakan bahwa pada keturunan berikutnya, terdapat manusia yang memakai baju namun “telanjang”. Manusia tersebut adalah manusia yang memakai baju yang transparan. Baju transparan atau tembus pandang bukanlah hal yang baik bagi laki-laki maupun bagi perempuan. Baju diwajibkan sedemikian tebal sehingga tidak memperlihatkan kulit dan bentuk tubuh.
3. Tidak Ketat Atau Longgar
Cara berpakaian menurut islam juga mewajibkan untuk memakai pakaian longgar sehingga tidak menampilkan atau menonjolkan lekuk tubuh dan mengundang syahwat. Pakaian ketat dan menempel pada kulit tidak diperbolehkan baik untuk laki-laki maupun untuk perempuan. Pada waktu sedang di luar rumah, beberapa muslimah memakai jubah tipis setelah pakaian pribadinya.
Hal itu dilakukan dalam rangka menyembunyikan bentuk dan lekuk tubuh. Dalam sebagian besar negara dengan penduduk Muslim terbanyak, pakaian laki-laki tradisional sedikit mirip dengan jubah longgar yang menyelimuti semua bagian tubuh mulai dari leher sampai pergelangan kaki.
4. Pakaian yang Tidak Menyerupai Pakaian Kaum Lain
Agama Islam memerintahkan umatnya merasa senang terhadap dirinya sendiri. Seorang Muslim wajib berpenampilan seperti layaknya Muslim serta tidak meniru atau menyerupai kaum lain yang ada di sekitarnya. Perempuan wajib bangga dengan kewanitaannya serta tidak mengenakan pakaian menyerupai laki-laki. Begitupun laki-laki juga wajib bangga dengan kejantanannya serta tidak menyerupai perempuan dalam berpakaian.
5. Berpenampilan Penuh Martabat dan Kesederhanaan
Penampilan seorang muslim secara keseluruhan haruslah penuh martabat dan kesederhanaan. Pakaian yang mencolok dan mengkilap memang bisa saja menutupi aurat, tidak ketat, tidak menampilkan lekuk tubuh, serta tidak menyerupai kaum lain. Tetapi pakaian seperti itu menyalahi cara berpakaian menurut islam yang mengedepankan kesederhanaan dan oleh sebab itu tidak dianjurkan.
Demikianlah 6 cara berpakaian menurut islam. Akan tetapi perlu diingat bahwa pakaian hanya satu dari sekian banyak aspek kesopanan. Hal yang lebih penting dari itu adalah seorang muslim harus bersahaja di dalam penampilan, tingkah laku, perkataan, dan kesopanan di depan umum. Pakaian hanya merupakan aspek fisik manusia dan tidak selalu merefleksikan hal yang ada di dalam hati seseorang.
Baca: Manfaat Membaca Al Qur’an