Menuntut ilmu merupakan kewajiban bagi umat islam, bahkan diwajibkan sedari lahir. Menyadari hal ini, membuat semua umat muslim bahu membahu saling membantu dalam mencari ilmu. Ada berbagai macam jenis ilmu di dunia ini, salah satunya adalah ilmu kebatinan. Lantas, bagaimana hukum mempelajari ilmu kebatinan menurut islam? Berikut ini informasi selengkapnya.
Pengertian Ilmu Kebatinan Berdasarkan Sumber yang Tepat
Ilmu kebatinan dapat diartikan sebagai salah satu yang mengacu pada hati atau lebih tepatnya keadaan batin seseorang. Biasanya ilmu kebatinan dihubungkan dengan hal-hal mistis, yang erat hubunganya dengan keberadaan makhluk astral. Padahal sebenarnya ilmu kebatinan bila dipelajari lebih dalam akan memberikan pengetahuan yang kaya terhadap hal yang bersangkutan dengan hati, bukan hanya hal mistis dan horor saja.
Beberapa hadis menjelaskan mengenai pengertian ilmu kebatinan, yang dengan demikian memberikan pengetahuan bahwa ilmu kebatinan sudah ada semenjak zaman Rasulullah SAW. Dalam islam ilmu kebatinan dapat menjadi cabang dari tasawuf, dimana dalam hal itu dihalalkan mempelajarinya menurut islam. Hukum mempelajari ilmu kebatinan menurut islam perlu diberitahukan, dengan tujuan menghindarkan diri dari perbuatan syirik.
Hubungan Ilmu Kebatinan dengan Ajaran Agama Islam
Maraknya hal-hal sederhana yang membuat manusia jatuh ke jalan setan, tentunya wajib dijadikan perhatian. Menjauhkan diri dari perbuatan syirik merupakan kewajiban bagi umat islam yang bertakwa. Berikut ini beberapa hal yang bisa muslim dan muslimah ketahui sebelum mempelajarinya:
Hubungan Tasawuf dan Hukum Mempelajari Ilmu Kebatinan
Tasawuf diartikan sebagai menjalani hidup sederhana. Kehidupan sederhana tidak serta merta didapatkan dengan menjalani kehidupan begitu saja. Tentunya terdapat berbagai cara yang perlu diperhatikan sebelum melakukanya, yakni dengan memperkaya hati dengan hal-hal yang bermanfaat. Kesederhanaan yang didapatkan seseorang ketika bertasawuf bukan hanya dalam diterapkan pada hal yang nyata saja. Banyak hal yang tidak terlihat yang membutuhkan ilmu kebatinan.
Contoh sederhananya dari ilmu kebatinan dalam tasawuf adalah bagaimana seseorang belajar tabah dalam menghadapi ujian, belajar ikhlas menerima cobaan. Beberapa hal tadi merupakan sebagian kecil dari ilmu kebatinan yang diterapkan dalam tasawuf. Menimbang pentingnya ilmu kebatinan dalam tasawuf membuat hukum mempelajari ilmu kebatinan menurut islam dalam hal ini diperbolehkan. Dengan alasan digunakan untuk menambah keimanan terhadap Allah SWT dan menjauhkan diri dari larangan nya.
Hubungan Hal-Hal Mistis dan Hukum Mempelajari Ilmu Kebatinan
Berbeda jauh dengan tasawuf, ilmu kebatinan yang diperuntukan dalam hal-hal mistis biasanya memberikan dampak yang kurang baik bagi seseorang. Ilmu kebatinan yang memberikan manfaat untuk hal-hal diluar nalar seperti kebal, dapat melihat hantu, dan berbagai ilmu lainya bisa menjerumuskan seseorang ke jalan yang salah. Ilmu yang demikianlah yang tidak pantas dipelajari.
Sesuatu yang berbau gaib memang wajib dipercaya keberadaanya. Hanya saja, apabila kepercayaan terhadap hal-hal yang demikian membuat seseorang tidak mengingat Allah maka hukumnya akan menjadi haram. Bagi sebagian orang mempelajari ilmu kebatinan yang berhubungan dengan kekebalan memang boleh dilakukan. Asalkan tidak melanggar syariat-syariat yang berlaku dalam islam.
Beberapa syariat yang sering dilanggar bila hanya terpaku pada ilmu kebatinan adalah ketakwaan terhadap allah. Tanpa sadar seseorang bisa menyekutukan Allah SWT dikarenakan ilmu kebatinan. Mempertimbangkan hal tersebut membuat sebagian besar ulama menyebutkan hukum mempelajari ilmu kebatinan adalah haram.
Demikian informasi mengenai hukum mempelajari ilmu kebatinan menurut islam. Menuntut ilmu memanglah diwajibkan dalam agama islam. Alangkah lebih baik lagi, bila dalam menuntut ilmu seseorang tetap mengedepankan iman nya, sehingga tidak lalai terhadap syariat-syariat islam.
BACA JUGA: Kisah Hikmah Islami Mengharukan yang Dapat Direnungkan