cara menghilangkan rasa bersalah menurut islam
cara menghilangkan rasa bersalah menurut islam

Inilah 6 Cara Menghilangkan Rasa Bersalah Menurut Islam

473 View

Tidak ada satupun manusia yang tidak memiliki salah dan dosa. Oleh sebab itu, memang perlu kiranya setiap insan untuk mengetahui cara menghilangkan rasa bersalah menurut Islam. Paling tidak, agar perasaan tersebut tidak berlarut-larut yang bisa memunculkan rasa traumatic mendalam. Perlu kiranya dijelaskan tentang teknik melupakan rasa bersalah ala Islami. Dengan begitu, hati akan lebih tenang dan tidak dihantui rasa bersalah. Inilah cara-cara yang dimaksud:

1. Bertobat Kepada Allah Setiap Saat

Beberapa hadis nabi menyampaikan kalau Rasulullah selalu beristighfar setiap hari sebanyak 75 kali. Nabi yang maksum saja tidak berhenti memohon ampun apalagi manusia yang memang tempatnya dosa. Perlu juga diketahui kalau perilaku dosa dan salah bisa melekat di dalam hati. Jadi, rajinlah beristighfar atau bertobat kepada Allah supaya rasa bersalah tersebut hilang dari kalbu, baik rasa bersalah kepada sang Khalik maupun kepada sesama manusia dan makhluk yang lain.

2. Meminta Maaf Sampai Dimaafkan

Kalau memiliki salah pada orang jangan didiamkan melainkan terus meminta maaf pada orang tersebut. Bahkan, kalau bisa sampai orangnya memberi maaf atas kesalahan yang telah dilakukan. Jika sehari dua hari masih belum mendapatkan maaf, coba terus dan tidak putus asa. Iringi dengan berbuat baik kepadanya serta memohon petunjuk kepada Allah. Jika orang yang telah disakiti memberi maaf, maka otomatis rasa bersalah di hati akan hilang.

3. Berprasangka Baik kepada Allah

Teknik atau cara menghilangkan rasa bersalah menurut Islam yang berikutnya ialah teruslah berprasangka baik kepada Allah. Selama mau meminta maaf kepada orang, maka cukuplah dan yakinlah pasti kesalahan tersebut telah diampuni oleh Allah, sekalipun si yang bersangkutan masih belum memberi maaf. Pastikan permintaan maaf yang disampaikan benar-benar ikhlas dari hati dan tidak ingin mengulangi kesalahan yang sama. Jika permintaan maaf hanya sebatas di bibir saja, itu sama artinya membohongi Allah yang adzabnya begitu besar.

4. Berbagi dengan Orang yang Telah Disakiti

Setelah bertobat kepada Allah dan meminta maaf kepada orang yang telah disakiti, jangan lupa untuk terus berbagi dengan orang tersebut. Pastikan pemberian ikhlas dan tanpa pamrih, semata untuk membina atau merajut kembali keharmonisan yang sempat rusak. Perbuatan baik dalam bentuk berbagi merupakan tanda kalau permintaan maaf memang murni. Terkadang, orang yang telah disakiti adakan luluh dan mau kembali berteman. Ini yang menjadi dasar kehidupan akan kembali indah tanpa pertengkaran.

5. Jangan Terlalu Sering Sendirian

Terkadang rasa bersalah muncul ketika manusia sering bersendirian atau meninggalkan lingkungannya. Berkhalwat adalah hal yang dianjurkan tetapi tidak dalam rangka untuk menjauhi masalah melainkan hanya untuk introspeksi diri. Tujuannya demi mengatur langkah positif ke depan.

Jadi, silahkan bersendirian tetapi tidak berlebihan dan tidak terlalu keseringan. Jika memang ada perbuatan salah yang menyakiti orang lain, segera bertobat dan meminta maaf kepada orang itu. Bukan justru menghindar apalagi sampai melamun dan mengkhayalkannya.

6. Lakukan Kegiatan Positif saat Rasa Bersalah Muncul

Jika rasa bersalah muncul tanpa bisa dicegah kemunculannya, coba isi kegiatan positif di waktu itu. Bisa dengan sholat, membaca Al Quran atau bersilaturahmi. Ini merupakan langkah yang tepat daripada duduk meratapi kehidupan. Ingat-ingat pula sejatinya manusia tidak ada yang bersih dari salah dan dosa. Bukan tidak mungkin, rasa bersalah yang dialami masih jauh lebih ringan dari orang lain. Jika ini dijadikan dasar dari rasa, tentu manusia tidak akan begitu berlebihan dalam melihat persoalan.

Itulah beberapa cara menghilangkan rasa bersalah menurut Islam yang harus diketahui oleh umat. Dengan mengetahui cara ini, bisa dipastikan rasa bersalah akan segera sirna. Hidup damai tanpa pertengkaran tentu lebih indah.

BACA JUGA: Apakah boleh berhubungan Intim Saat Hamil Menurut Islam?