5 Cara Berdagang Menurut Islam
Banyak yang mempertanyakan mengapa ekonomi global tampak begitu tidak adil. Perbedaan pendapatan dan kekayaan yang sangat besar serta eksploitasi yang terlihat sangat jelas. Menerapkan cara perdagangan menurut Islam menjadi sangat penting dalam keadaan seperti ini. Islam memandang perdagangan bukanlah persaingan kejam dan harus mengambil keuntungan dari orang lain. Berikut adalah 5 cara berdagang menurut islam yang baik dan benar. Jika mempraktikkannya, Insya Allah, akan sangat membantu dalam menghilangkan banyak masalah.
1. Etika Periklanan
Tidaklah tepat untuk mengharamkan iklan. Ada situasi di mana iklan bisa dibenarkan. Tetapi ada juga situasi di mana iklan menjadi kontroversial atau sama sekali tidak dapat dibenarkan. Beberapa pedagang beriklan dengan menerapkan konsep pasar bebas. Memanipulasi pilihan konsumen dan membujuk untuk memilih barang dagangannya. Kepalsuan dan tipu daya tidak bisa dibenarkan serta berdosa.
Rasulullah telah mengutuk para pedagang yang menjual barang dagangannya dengan bantuan sumpah atau iklan palsu. Rasulullah juga memberikan peringatan keras kepada para pedagang yang menjual dagangannya tanpa menunjukkan kecacatan yang ada. Pembeli memiliki pilihan dalam Islam untuk membatalkan kontrak penjualan dalam kasus seperti itu.
2. Taktik berdagang
Keberhasilan seorang pedagang tergantung pada keahlian penjualan untuk membuat barang dagangannya laku keras. Teknik menjual yang baik tidak selalu melibatkan kepalsuan dan tipu daya. Namun beberapa pedagang berjualan menggunakan permainan kata-kata, kesombongan dan penyimpangan.
Lewat taktik berjualan semacam itu, akan terjadi perdagangan yang jauh dari kebenaran dan dibuat dengan tujuan untuk menipu konsumen. Selain mengutuk amalan-amalan tersebut, Rasulullah juga menekankan pada sopan santun, kemurahan hati dan kesopanan yang harus dijaga para pedagang.
3. Harga yang Adil
Ketika berbicara bahwa harga harus adil, apakah keadilan ini melibatkan nilai moral? Harga grosir untuk semua pedagang hampir sama. Lalu, dapatkah pedagang membenarkan variasi harga di pusat yang berbeda? Hukum Islam menyebutkan bahwa jika ada yang memungut harga yang sangat tinggi, itu disebut sebagai penipuan berat dan tidak dapat diterima.
Seorang pedagang harus menghitung semua biaya yang dikeluarkannya dan menetapkan keuntungan untuk dirinya sendiri. Tingkat keuntungan yang harus ditetapkan sebagian besar ditentukan oleh kekuatan pasar dan persaingan, dengan harga normal atau berkelanjutan. Itu berarti cara berdagang menurut islam membuktikan bahwa konsep harga yang adil sesuai dengan konsep moral dan juga pasaran barang.
4. Pilihan dalam Islam untuk Penjual dan Pembeli
Tujuan hukum dan prosedur Islam dalam perdagangan adalah untuk melindungi pedagang dan pembeli dari kerugian yang ditimbulkan oleh pihak lain. Situasi berbahaya mungkin muncul dalam proses pembayaran oleh pembeli atau pengiriman barang oleh penjual. Hukum Islam tentang penjualan barang juga menyediakan penggunaan opsi oleh salah satu pihak untuk melindungi kepentingannya.
Rasulullah memperbolehkan penjual untuk membatalkan jika ditemukan bahwa dagangannya dibayar kurang dari harga pasar dalam pembelian di luar pasar yang dilakukan oleh para perantara. Penjual juga memiliki opsi untuk membatalkan kontrak penjualan jika pembeli gagal membayar harga dalam jangka waktu yang ditentukan.
Hukum melindungi konsumen dengan beberapa opsi. Opsi yang pertama adalah opsi yang muncul karena deskripsi yang salah. Pembeli juga memiliki opsi pemeriksaan, setelah itu ia memiliki hak untuk membatalkan pembelian. Jenis opsi ketiga muncul sebagai akibat dari cacat pada barang yang sengaja disembunyikan oleh penjual.
5. Rahasia Pedagang
Islam pernah menjelaskan bahwa informasi rahasia adalah amanah dan harus dihormati, baik itu kontraktual atau tersirat. Prinsip ini berdasarkan ayat-ayat Alquran dan sabda Nabi yang menjaga rahasia orang lain, baik tersurat maupun tersirat. Ini secara otomatis memperbolehkan para pedagang untuk menjaga rahasianya terkait barang dagangannya. Rahasia yang dimaksud disini adalah hal yang tidak merugikan konsumen. Misalnya, rahasia resep makanan dari seorang pedagang.
Demikian 5 cara berdagang menurut islam yang baik dan benar serta tidak menimbulkan kerugian antara dua belah pihak. Kunci dari perdagangan yang diberkahi, adalah kejujuran dan keterusterangan. Itu merupakan perdagangan di mana kedua belah pihak menenangkan Allah dan menerima berkah dari-Nya. Jika seseorang mentaati hukum Islam dalam urusan perdagangannya, ini berarti orang tersebut lebih memilih akhirat daripada dunia.
Baca: Manfaat Menjalankan Membaca Al Qur’an Bagi Kesehatan